Sabtu, 10 Desember 2011

Mag, awas batu empedu!!!

Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kantung empedu atau di dalam saluran empedu. Di dalam kantung empedu, batu empedu disebabkan kolelitiasis, sedangkan batu dalam saluran disebabkan oleh koledokolitiasis. Banyak orang menderita penyakit batu empedu ini. Namun, mengenai banyak dan ukurannya bagi tiap orang tentunya berbeda.
Kebanyakan orang yang memiliki banyak batu empedu tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda. Bahkan, orang-orang tersebut tidak sadar atas kehadiran batu empedu itu. Biasanya batu-batu empedu itu diketahui dari hasil tes seperti pemeriksaan ultrasound atau X-ray perut. Gejala-gejalanya biasa akan muncul setelah bertahun-tahun tetapi bisa pula tanpa gejala sama sekali. Selama periode dalam lima tahun 10% dari orang-orang dengan batu-batu empedu yang diam akan menimbulkan tanda-tanda.
Sekalipun gejala yang ditimbulkan menyerupai mag, akan tetapi perbedaan keduanya mudah dikenali dari penjalaran dan frekuensi nyerinya. Frekuensi sakit mag biasanya pelan-pelan hingga akhirnya terasa sangat sakit. Akan tetapi, kalau batu empedu sakitnya muncul tiba-tiba dan sangat sakit kemudian bisa hilang begitu saja.
Berbeda dengan mag yang keluhannya pada lambung, keluhan penderita batu empedu terletak pada batu empedunya. Karena letaknya berdekatan, jika salah satu organ ini mengalami peradangan, maka rasanya hampir sama. Namun, tetap saja ada perbedaan pada lokasi rasa nyerinya.
Peradangan pada kantung dan saluran empedu, akan menimbulkan nyeri di bawah tulang iga agak sedikit ke kanan. Rasa nyerinya tidak hanya sampai di situ, tetapi bisa menjalar hingga ke pinggang bagian kanan dan nagu kanan. Sementara peradangan pada lambung, nyerinya terasa lebih sedikit ke atas ulu hati an ke kiri.
Dokter Lutfi Parewangi mengungkapkan, sekali gelaja-gejalanya berkembang maka akan memburuk. Gejal-gejala umumnya adalah biliary colic atau tipe nyeri yang sangat spesifik yang ternyata menjadi gejala utama atau gejala satu-satunya pada 80% orang-orang dengan batu-batu ginjal.
Biliary colic terjadi setika saluran-saluran ekstrahepaticystic tiba-tiba terhalangi oleh sebuah batu empedu. Halangan yang berlanjut secara perlahan, seperti dari suatu tumor, dan menyebabkan biliary colic.
Dokter Lutfi juga mengatakan bahwa batu empedu yang berukuran kecil lebih berbahaya dibandingkan batu berukuran besar, karena batu berukuran kecil kerap berpindah ke tempat lain yang mengakibatkan masalah baru. Bila keluar dari kantung empedu, batu ini dapat memicu radang dan infeksi pada kantong empedu dan di saluran lain.
Biasanya orang-orang dengan batu-batu empedu yang banyak akan merasa eneg, busung setelah makan, kurang tuntas dalam mencerna makanan, selalu merasa penuh sehingga yang terparah rasa nyeri di pinggang.
Di Indonesia, faktor penyebab penyakit ini karena kuman yang berasal dari makanan. Kuman tersebut menginfeksi usus, selanjutnya menimbulkan peradangan pada kantung mepedu. Radang itu memicu cairan dalam empedu mengendap dan membentuk batu. Sementara di beberapa wilayah di dunia, batu empedu dipicu kelamin wanita, usia di atas 40 tahun, diet tinggi lemak, kolesterol dan kesuburan. Umumnya hal ini terjadi di Barat, sedangkan di  Asia umumnya karena infeksi di saluran perncernaan. Berikut tiga gambar mengenai batu empedu . .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar